ORGANISASI
DAN ARSITEKTUR KOMPUTER
MASUKAN
DAN KELUARAN KOMPUTER
Tugas Mata
Kuliah
Organisasi dan
Arsitektur Komputer
Disusun
oleh :
VIENNITA HERMAWATI
1510128262104
PROGRAM STUDI TEKNIK
INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI TEKNIK IBNU SINA BATAM
2016
2016
UNIT MASUKAN DAN KELUARAN
PADA SISTEM KOMPUTER
I.
Sistem Komputer
Sistem komputer
memiliki tiga komponen utama, yaitu : CPU, Memory (primer & sekunder), dan peralatan masukan/keluaran (I/O) seperti printer,
monitor, keyboard, mouse dan modem. dalam menjalankan fungsinya sebagai masukan
dan keluaran diperlukan modul I/O. Modul I/O merupakan peralatan antarmuka (interface) bagi sistem
bus atau switch sentral dan mengontrol satu atau lebih
perangkat periperhal.
Modul I/O tidak hanya
sekedar mosul penghubung, tetapi sebuah piranti yang berisi logika dalam
melakukan fungsi komunikasi antara perperhal dan bus komputer. Ada beberapa alasan kenapa tidak langsung
dihubungkan dengan bus komputer yaitu:
1. Bervariasinya metode operasi piranti
periperhal, sehingga tidak praktis apabila sistem komputer harus menangani
berbagai macam sistem operasi periperhal tersebut.
2. Kecepatan transfer data piranti periperhal umumnya lebih lambat
daripada laju transfer data pada CPU
3.
Format dan panjang data pada piranti periperhal seringkali
berbeda dengan CPU, sehingga perlu modul untuk menselaraskannya.
Dari beberapa alasan
diatas, modul I/O memiliki 2 buah fungsi utama, yaitu :
1.
Sebagai piranti antarmuka ke CPU dan memori
melalui bus sistem.
2. Sebagaimana piranti antarmuka dengan peralatan periperhal
lainnya menggunakan link data tertentu.
II.
Sistem Masukan dan Keluaran Komputer
Bagaimana modul I/O
dapat menjalankan tugasnya, yaitu menjembatani CPU dan memori dengan dunia luar
merupakan hal terpenting untuk kita ketahui. Inti mempelajari sistem I/O
komputer adalah mengetahui fungsi dan struktur kerja modul I/O.
Gambar 1. model
generik dari suatu modul I/O
III. Fungsi Modul Input/Output
Modul I/O adalah
sebuah komponen dalam sistem komputer yang bertanggung jawab atas pengontrolan
sebuah perangkat luar atau lebih dan bertanggung jawab juga terhadap pertukaran
data antara perangkat luar tersebut dengan memori utama ataupun register-register
dalam CPU. Dalam mewujudkan fungsi tersebut, diperlukan antarmuka internal
dengan komputer (CPU dan memori utama) dan antarmuka dengan perangkat
eksternalnya untuk menjalankan fungsi-fungsi pengontrolan.
Dua fungsi utama Modul
I/O ialah :
1.
Sebagai piranti antarmuka ke CPU dan memori
melalui bus sistem.
2.
Sebagai piranti antarmuka dengan peralatan peripheral lainnya
dengan menggunakan link data tertentu
Fungsi dalam
menjalankan tugas, modul I/O dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu:
1.
Kontrol dan pewaktuan
2.
Komunikasi CPU
3.
Komunikasi dengan perangkat eksternal
4.
Pem-buffer-an data
5.
Deteksi kesalahan
Fungsi kontrol dan
pewaktuan (control & timming) merupakan hal yang penting untuk
mensinkronkan kerja masing-masing komponen penyusun komputer. Dalam sekali
waktu CPU berkomunikasi dengan satu atau lebih perangkat dengan pola tidak
menentu dan kecepatan transfer data yang beragam, baik dengan perangkat
internal seperti register-register, memori utama, memori sekunder, perangkat
periperhal. Proses tersebut bisa berjalan apabila ada fungsi kontrol dan
pewaktuan yang mengatur sistem secara keseluruhan. Contoh kontrol
pemindahan data dari periperhal ke CPU melalui sebuah modul I/O meliputi
langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Permintaan dan pemeriksaan status perangkat dari CPU ke modul
I/O.
2.
Modul I/O memberikan jawaban atas permintaan CPU tersebut.
3.
Apabila perangkat eksternal telah siap untuk transfer data, maka
CPU akan mengirimkan perintah ke modul I/O
4.
Modul I/O akan menenrima paket data dengan panjang tertentu dari
periperhal.
5. Selanjutnya data dikirim ke CPU setelah diadakan seinkronisasi
panjang data dan kecepatan transfer oleh modul I/O sehingga paket-paket data
dapat diterima CPU dengan baik.
Transfer data tidak
akan lepas dari penggunaan sistem bus, maka interaksi CPU dan modul I/O akan
melibatkan kontrol dan pewaktuan sebuah arbitrasi bus atau lebih. Ada fungsi
komunikasi antara CPU dan modul I/O meliputi proses-proses berikut ini :
1.
Command Decoding, yaitu modul I/O
menerima perintah-perintah dari CPU yang dikirimkan sebagai sinyal bus kontrol.
Misalnya, sebuah modul I/O untuk disk dapat menerima perintah : Read sector,
Scan Record ID, Format disk.
2.
Data, pertukaran data antara CPU dan modul I/O melalui bus data.
3.
Status Reporting, yaitu pelaporan kodisi status modul I/O maupun
perangkat periperhal, umumnya berupa status kondisi busy atau ready. Juga
status bermacam-macam kodisi kesalahan (error).
4.
Address recognition, bahwa peralatan atau komponen penyusun
komputer dapat dihubungi atau dipanggil maka harus memiliki alamat yang unik,
begitu pula pada perangkat periperhal, sehingga setiap modul I/O harus
mengetahui alamat periperhal yang dikontrolnya. Pada sisi modul I/O ke
perangkat periperhal juga terdapat komunikasi yang meliputi komunikasi data,
kontrol maupun status.
Gambar 2. Skema suatu perangkat periperhal
Fungsi selanjutnya
adalah buffering. Tujuan utama buffering adalah mendapatkan penyesuaian data
sehubungan perbedaan laju transfer data dari perangkat periperhal dengan
kecepatan pengolahan pada CPU . Umumnya laju transfer data pada dari perangkat
periperhal lebih lambat dari kecepatan CPU maupun media penyimpanan.
Fungsi terakhir adalah
deteksi kesalahan. Apabila pada perangkat periperhal terdapat masalah sehingga
proses tidak dapat dijalankan, maka modul I/O akan melaporkan kesalahan
tersebut. Misalnya informasi pada periperhal printer seperti: kertas tergulung,
kertas habis, tinta habis, dan lain-lain. Teknik yang umum untuk deteksi
kesalahan adalah penggunaan bit paritas.
IV. Struktur Modul Input/Output
Terdapat berbagai
macam modul I/O seiring perkembangan komputer itu sendiri, contoh yang
sederhana dan fleksibel adalah intel 8255A yang sering disebut PPI (Programmable Periperhal Interface). Bagaimanapun
komplesitas suatu modul I/O terdapat kemiripan struktur,.
Antarmuka modul I/O ke
CPU melalui bus sistem komputer terdapat tiga saluran, yaitu saluran data,
saluran alamat dan saluran kontrol. Bagian terpenting adalah blok logika I/O
yang berhubungan dengan semua peralatan antarmuka periperhal, terdapat fungsi pengaturan dan switching pada blok ini.
V.
Teknik Masukan dan Keluaran
Terdapat tiga buah
teknik operasi I/O, yaitu : I/O terprogram, interrupt-driven I/O, dan
DMA (Dirrect Memory Access). Ketiganya memiliki keunggulan
dan kelemahan, yang penggunanya disesuaikan sesuai unjuk kerja masing-masing
teknik.
VI. I/O Terprogram
Pada I/O terprogram,
data saling dipertukarkan antara CPU dan modul I/O. CPU mengeksekusi program
yang memberikan operasi I/O kepada CPU secara langsung seperti pemindahan data,
pengiriman perintah baca atau tulis dan monitoring perangkat.
I/O terprogram
mempunyai kelemahan sebagai berikut :
1.
CPU akan menunggu sampai operasi I/O selesai
dilakukan modul I/O sehingga akan membuang waktu, CPU lebih cepat proses
operasinya.
2.
Dalam teknik ini, modul I/O tidak dapat melakukan interupsi
kepada CPU terhadap proses – proses yang diinteruksikan padanya.
3.
Seluruh proses merupakan tanggung jawab CPU sampai operasi
lengkap dilaksanakan
Untuk melaksanakan
perintah-perintah I/O, CPU akan mengeluarkan sebuah alamat bagi modul I/O dan
perangkat periperhalnya sehingga terspesifikasi secara khusus dan sebuah
perintah I/O yang akan dilakukan. Terdapat empat klasifikasi perintah
input/output, yaitu:
1.
Perintah Control yaitu perintah yang digunakan untuk
mengaktivasi perangkat periperhal dan memberitahukan tugas yang diperintahkan
kepadanya.
2.
Perintah Test, yaitu perintah yang digunakan CPU untuk
menguji berbagai kondisi status modul I/O dan periperhalnya. CPU perlu
mngetahui perangkat periperhalnya dalam keadaan aktif dan siap digunakan, juga
untuk megetahui operasi-operasi I/O yang dijalankan serta mendeteksi
kesalahannya.
3.
Perintah Read, yaitu perintah pada modul I/O untuk mengambil
suatu paket data kemudian menaruhnya di dalam buffer internal. Proses
selanjutnya paket data dikirim melalui bus data setelah terjadi sinkronisasi
data maupun kecepatan transfernya.
4.
Perintah Write, Perintah ini kebalikan dari read. CPU
memerintahkan modul I/O untuk mengambil data dari bus data untuk diberikan pada
perangkat periperhal tujuan data tersebut.
Dalam teknik I/O
terprogram, terdapat dua macam implementasi perintah I/O yang tertuang dalam
instruksi I/O, yaitu memory mapped I/O dan isolated I/O.
Dalam memory mapped I/O, terdapat ruang tunggal untuk lokasi
memori dan perangkat I/O. CPU memperlakukan register status dan register data
pada modul I/O sebagai lokasi memori dan menggunakan instruksi mesin yang sama
untuk mengakses baik memori maupun perangkat I/O. Konsekuensinya adalah
diperlukan saluran tunggal untuk pembacaan dan saluran tunggal untuk penulisan.
Keuntungan memory mapped ini adalah efisien dalam pemrograman namun memakan
banyak ruang memory alamat.
Dalam teknik isolated I/O, dilakukan pemisahan ruang
pengalamatan bagi memori dan ruang pengalamatan bagi I/O. Dengan teknik ini
diperlukan bus yang dilengkapi dengan pembacaan dan penulisan memori ditambah
dengan saluran perintah output. Kesuntungan isolated I/O adalah sedikitnya
instruksi I/O.
VII. Interrupt – Driven I/O
Teknik interupt driven
I/O memungkinkan proses memungkinkan proses tidak membuang-buang waktu.
Prosesnya adalah CPU mengeluarkan perintah I/O pada modul I/O, bersamaan perintah
I/O dijalankan oleh modul I/O, maka CPU melakukan eksekusi perintah-perintah
lainnya. Apabila modul I/O telas selesai menjalankan instruksi yang diberikan
padanya, maka modul I/O tersebut kemudian akan memberikan interupsi pada
CPU bahwa tugasnya telah selesai.
Dalam teknik ini
kendali perintah masih menjadi tanggung jawab CPU, baik pengambilan perintah
dari memori maupun pelaksanaan isi perintah tersebut. Terdapat selangkah
kemajuan dari teknik sebelumnya, yaitu CPU melakukan multitasking beberapa
perintah sekaligus sehingga tidak ada waktu tunggu bagi CPU.
Cara kerja teknik
interupsi di sisi modul I/O adalah modul I/O menerima perintah, misalnya read. Kemudian modul I/O melaksanakan perintah
pembacaan dari periperhal dan meletakkan paket data ke register data modul I/O,
selanjutnya modul mengeluarkan sinyal interupsi ke CPU melalui saluran kontrol.
Kemudian mosul menunggu datanya diminta CPU. Saat permintaan terjadi, modul
meletakkan data pada bus data dan modul siap menerima perintah selanjutnya.
Pengolahan interupsi
saat perangkat I/O telah menyelesaikan sebuah operasi I/O adalah sebagai
berikut:
1.
Perangkat I/O akan mengirimkan sinyal interupsi ke CPU.
2.
CPU menyelesaikan operasi yang sedang dijalankan kemudian
merespon interupsi.
3.
CPU memeriksa interupsi tersebut, kalau valid maka CPU akan
mengirimkan sinyal acknoledgement ke perangkat I/O untuk menghentikan
interupsinya.
4.
CPU mempersiapkan pengontrolan transfer routine interupsi. Hal
yang dilakukan adalah menyimpan informasi yang diperlukan untuk melanjutkan
operasi yang tadi dijalankan sebulum adanya interupsi. Informasi yang
diperlukan berupa : Status Processor, berisi register yang dipanggil PSW
(Program Status Word) dan Lokasi intruksi berikutnya yang akan dieksekusi
5.
Kemudian CPU akan menyimpan PC (Program Counter) eksekusi
sebelum interupsi ke stack pengontrol bersama informasi PSW. Selanjutnya
mempersiapkan PC untuk penanganan interupsi.
6.
Selanjutnya CPU memproses interupsi sampai selesai.
7.
Apabila pengolahan interupsi selesai, CPU akan memanggil kembali
informasi yang telah disimpan pada stack pengontrol untuk meneruskan operasi
sebelum interupsi.
Terdapat bermacam
teknik yang digunakan CPU untuk menangani interupsi ini diantaranya adalah
Multiple interupt lines, Software poll, Daisy Chain, Arbitrasi bus. Teknik yang
paling sederhana adalah menggunakan saluran interupsi berjumlah banyak
(Multiple Interupt Lines) antara CPU dengan modul-modul I/O. Namun tidak
praktis untuk menggunakan sejumlah saluran interupsi modul – modul I/O.
Alternatif lainnya
menggunakan software poll. Prosesnya apabila CPU mengetahui adanya interupsi,
maka CPU akan menuju ke routine layanan interupsi yang tugasnya melakkukan poll
seluruh modul I/O untuk menentukan modul yang akan melakukan interupsi.
Kerugian software poll adalah memerlukan waktu yang lama karen aharus
mengidentifikasi seluruh modul untuk mengetahui modul I/O yang melakukan
interupsi.
Teknik yang lebih
efisien adalah daisy chain, yang menggunakan hardware poll. Seluruh
modul yang tersambung dalam saluran interupsi CPU secara melingkar (chain).
Apabila ada permintaan interupsi, maka CPU akan menjalankan sinyal
acknoledgement yang berjalan pada saluran interupsi sampai menjumpai modul I/O
yang mengirimkan interupsi.
Teknik berikutnya
adalah arbitrasi bus. Dalam metode ini, pertama-tama modul I/O memperoleh
kontrol bus sebelum modul sebelum modul ini menggunakan saluran permintaan
interupsi. Dengan demikian hanya akan terdapat sebuah modul I/O yang dapat
melakukan interupsi.
VIII. Macam – macam Alat Input dan
Output pada Komputer
1.
INPUT (Masukkan)
Adalah perangkat keras
komputer yang berfungsi sebagai alat untuk memasukan data atau perintah ke
dalam komputer yang berupa signal input atau maintenance input. Di dalam sistem
komputer, signal input berupa data yang dimasukkan ke dalam sistem komputer,
sedangkan maintenance input berupa program yang digunakan untuk mengolah data
yang dimasukkan. Dengan demikian, alat input selain digunakan untuk memasukkan
data juga untuk memasukkan program.
Beberapa alat input
mempunyai fungsi ganda, yaitu disamping sebagai alat input juga berfungsi
sebagai alat output sekaligus. Alat yang demikian disebut sebagai terminal.
Terminal dapat
dihubungkan ke sistem komputer dengan menggunakan kabel langsung atau lewat
alat komunikasi. Terminal dapat digolongkan menjadi non intelligent terminal, smart terminal, dan intelligent terminal. Non intelligent terminal hanya berfungsi sebagai
alat memasukkan input dan penampil output, dan tidak bisa diprogram karena
tidak mempunyai alat pemroses. Peralatan seperti ini juga disebut sebagai dumb terminal. Smart terminal mempunyai
alat pemroses dan memori di dalamnya sehingga input yang terlanjur dimasukkan
dapat dikoreksi kembali.
Walaupun demikian,
terminal jenis ini tidak dapat diprogram oleh pemakai, kecuali oleh pabrik
pembuatnya. Sedangkan intelligent terminal dapat
diprogram oleh pemakai. Peralatan yang hanya berfungsi sebagai alat input dapat
digolongkan menjadi alat input langsung dan tidak langsung.
Alat input langsung
yaitu input yang dimasukkan langsung diproses oleh alat pemroses, sedangkan
alat input tidak langsung melalui media tertentu sebelum suatu input diproses
oleh alat pemroses. Alat input langsung dapat berupa papan ketik (keyboard), pointing device (misalnya mouse, touch screen, light pen, digitizer graphics tablet),scanner (misalnya magnetic
ink character recognition, optical data reader atau optical character recognition reader), sensor
(misalnya digitizing camera), voice recognizer (misalnyamicrophone). Sedangkan alat input tidak langsung
misalnya keypunch yang dilakukan melalui media punched card (kartu plong), key-to-tape yang merekam data ke media berbentuk
pita (tape) sebelum diproses oleh alat pemroses, dan key-to-disk yang merekam data ke media magnetic
disk (misalnya disket atau harddisk) sebelum diproses lebih lanjut.
Alat input (alat
masukan) adalah alat yang digunakan untuk menerima input atau masukan. Input
tersebut merupakan energi yang dimasukkan ke sistem.
Input terbagi menjadi :
Input terbagi menjadi :
a.
Signal Input : energi yang akan diolah oleh
sistem, yaitu data yang dimasukkan ke sistem computer
b.
Maintanace Input : energi yang akan digunakan untuk mengolah
signal input, dalam sistem komputer boleh dikatakan maintenance input adalah
program yang digunakan untuk mengolah data yang dimasukkan
1)
Keyboard
Penciptaan keyboard
komputer di ilhami oleh penciptaan mesin ketik yang dasar rancangannya di buat
dan di patenkan oleh Christopher Latham pada tahun 1868 dan banyak dipasarkan
pada tahun 1877 oleh Perusahaan Remington.
Keyboard komputer
pertama disesuaikan dari kartu pelubang (punch card) dan teknologi pengiriman
tulisan jarak jauh (Teletype). Tahun 1946 komputer ENIAC menggunakan pembaca
kartu pembuat lubang (punched card reader) sebagai alat input dan output.
Bila mendengar kata
“keyboard” maka pikiran kita tidak lepas dari adanya sebuah komputer, karena
keyboard merupakan sebuah papan yang terdiri dari tombol-tombol untuk
mengetikkan kalimat dan simbol-simbol khusus lainnya pada komputer. Keyboard
dalam bahasa Indonesia artinya papan tombol jari atau papan tuts.
Pada keyboard terdapat
tombol-tombol huruf (alphabet) A – Z, a – z, angka (numeric) 0 – 9, tombol dan
karakter khusus seperti : ‘ ~ @ # $ % ^ & * ( ) _ – + = < > / , . ? :
; ” ‘ \ |, tombol fungsi (F1 – F12), serta tombol-tombol khusus lainnya yang
jumlah seluruhnya adalah 104 tuts. Sedangkan pada Mesin ketik jumlah tutsnya
adalah 52 tuts. Bentuk keyboard umumnya persegi panjang, tetapi saat ini model
keyboard sangat variatif.
Dahulu orang banyak
yang menggunakan mesin ketik baik yang biasa maupun mesin ketik listrik.
Keyboard mempunyai kesamaan bentuk dan fungsi dengan mesin ketik. Perbedaannya
terletak pada hasil output atau tampilannya. Bila kita menggunakan mesin ketik,
kita tidak dapat menghapus atau membatalkan apa-apa saja yang sudah ketikkan
dan setiap satu huruf atau simbol kita ketikkan maka hasilnya langsung kita lihat
pada kertas. Tidak demikian dengan keyboard. Apa yang kita ketikkan hasil atau
keluarannya dapat kita lihat di layar monitor terlebih dahulu, kemudian kita
dapat memodifikasi atau melakukan perubahan-perubahan bentuk tulisan, kesalahan
ketikan dan yang lainnya. Keyboard dihubungkan ke komputer dengan sebuah kabel
yang terdapat pada keyboard. Ujung kabel tersebut dimasukkan ke dalam port yang
terdapat pada CPU komputer.
2)
Mouse
Pada dasarnya,
penunjuk (pointer) yang dikenal dengan sebutan “Mouse” dapat digerakkan kemana
saja berdasarkan arah gerakan bola kecil yang terdapat dalam mouse. Jika kita
membuka dan mengeluarkan bola kecil yang terdapat di belakang mouse, maka akan
terlihat 2 pengendali gerak di dalamnya. Kedua pengendali gerak tersebut dapat bergerak
bebas dan mengendalikan pergerakan penunjuk, yang satu searah horisontal
(mendatar) dan satu lagi vertikal (atas dan bawah).
Jika kita hanya
menggerakkan pengendali horisontal maka penunjuk hanya akan bergerak secara
horisontal saja pada layar monitor komputer. Dan sebaliknya jika penunjuk
vertikal yang digerakkan, maka penunjuk (pointer) hanya bergerak secara
vertikal saja dilayar monitor. Jika keduanya kita gerakkan maka gerakan
penunjuk (pointer) akan menjadi diagonal. Jika bola kecil dimasukkan kembali,
maka bola itu akan menyentuh dan menggerakkan kedua pengendali gerak tersebut
sesuai dengan arah mouse yang kita gerakkan.
Pada sebagian besar
mouse terdapat tiga tombol, tetapi umumnya hanya dua tombol yang berfungsi,
yaitu tombol paling kiri dan yang paling kanan. Pengaruh dari penekanan tombol
atau yang di kenal dengan istilah “Click” ini tergantung pada obyek (daerah)
yang kita tunjuk. Komputer akan mengabaikan penekanan tombol (click) bila tidak
mengenai area atau obyek yang tidak penting.
Kemudian dalam
penggunaan mouse juga kita kenal istilah “Drag” yang artinya menggeser atau
menarik. Apabila kita menekan tombol paling kiri tanpa melepaskannya dan sambil
menggesernya, salah satu akibatnya obyek tersebut berpindah atau menjadi pindah
(tersalin) ke obyek lain dan terdapat kemungkinan lainnya.
Kemungkinan-kemungkinan ini tergantung pada jenis program aplikasi apa yang
kita jalankan. Mouse terhubung dengan komputer dengan sebuah kabel yang
terdapat pada mouse. Ujung kabel tersebut dimasukkan dalam port yang terdapat
di CPU komputer.
3)
Scanner
Scanner adalah suatu
alat elektronik yang fungsinya mirip dengan mesin fotokopi. Mesin fotocopy
hasilnya dapat langsung kamu lihat pada kertas sedangkan scanner hasilnya
ditampilkan pada layar monitor komputer dahulu kemudian baru dapat dirubah dan
dimodifikasi sehingga tampilan dan hasilnya menjadi bagus yang kemudian dapat
disimpan sebagai file text, dokumen dan gambar.
Bentuk dan ukuran
scanner bermacam-macam, ada yang besarnya seukuran dengan kertas folio ada juga
yang seukuran postcard, bahkan yang terbaru, berbentuk pena yang baru
diluncurkan oleh perusahaan WizCom Technologies Inc. Scanner berukuran pena
tersebut bisa menyimpan hingga 1.000 halaman teks cetak dan kemudian
mentransfernya ke sebuah komputer pribadi (PC).
Scanner berukuran pena
tersebut dinamakan Quicklink. Pena scanner itu berukuran panjang enam inci dan
beratnya sekitar tiga ons. Scanner tersebut menurut WizCom dapat melakukan
pekerjaannya secara acak lebih cepat dari scanner yang berbentuk datar. Data
yang telah diambil dengan scanner itu, bisa dimasukkan secara langsung ke semua
aplikasi komputer yang mengenali teks ASCII. Perbedaan tiap scanner dari
berbagai merk terletak pada pemakaian teknologi dan resolusinya. Pemakaian
teknologi misalnya penggunaan tombol-tombol digital dan teknik pencahayaan.
Cara kerja Scanner :
Ketika kamu menekan
tombol mouse untuk memulai Scanning, yang terjadi adalah :
a.
Penekanan tombol mouse dari komputer
menggerakkan pengendali kecepatan pada mesin scanner. Mesin yang terletak dalam
scanner tersebut mengendalikan proses pengiriman ke unit scanning.
b.
Kemudian unit scanning menempatkan proses pengiiman ke tempat
atau jalur yang sesuai untuk langsung memulai scanning.
c.
Nyala lampu yang terlihat pada Scanner menandakan bahwa kegiatan
scanning sudah mulai dilakukan.
d.
Setelah nyala lampu sudah tidak ada, berarti proses scan sudah
selesai dan hasilnya dapat dilihat pada layar monitor.
e.
Apabila hasil atau tampilan teks / gambar ingin dirubah, kita
dapat merubahnya dengan menggunakan software-software aplikasi yang ada.
Misalnya dengan photoshop, Adobe dan lain- lain. pot scanned.
Ada dua macam
perbedaan scanner dalam memeriksa gambar yang berwarna yaitu :
a.
Scanner yang hanya bisa satu kali meng-scan
warna dan menyimpan semua warna pada saat itu saja.
b.
Scanner yang langsung bisa tiga kali digunakan untuk menyimpan
beberapa warna. Warna-warna tersebut adalah merah, hijau dan biru.
Scaner yang disebut
pertama lebih cepat dibandingkan dengan yang kedua, tetapi menjadi kurang bagus
jika digunakan untuk reproduksi warna. Kebanyakan scanner dijalankan pada 1-bit
(binary digit / angka biner), 8-bit (256 warna), dan 24 bit (lebih dari 16 juta
warna). Nah, bila kita membutuhkan hasil yang sangat baik maka dianjurtkan
menggunakan scanner dengan bit yang besar agar resolusi warna lebih banyak dan
bagus.
4)
Kamera Digital
Salah satu input
device yang sedang marak belakangan ini adalah digital camera. Dengan adanya
alat ini, kita dapat lebih mudah memasukan data berupa gambar apa saja, dengan
ukuran yang relatif cukup besar, ke dalam komputer kita. Digital camera yang
beredar di pasaran saat ini ada berbagai macam jenis, mulai dari jenis camera
untuk mengambil gambar statis, sampai dengan camera yang dapat merekam gambar
dinamis seperti video.
5)
MIC
Kalau camera digunakan
untuk memasukkan input berupa gambar (dan suara), maka mic digunakan hanya
untuk memasukkan input berupa suara. Penggunaan mic tentu saja memerlukan
perangkat keras tambahan untuk menerima input suara tersebut yaitu sound card, dan speaker untuk
mendengarkan hasil rekaman suara.
6)
Touch
Screen
Layar monitor yang
akan mengaktifkan program bila layarnya disentuh dengan tangan ( menggantikan
mouse).
7)
Sensor
Merupakan alat yang
mampu secara langsung menangkap data kejadian fisik, data analog diubah ke
analog to digital converter yang akan di proses.
2.
OUTPUT (Keluaran)
Adalah perangkat keras
komputer yang berfungsi untuk menampilkan keluaran sebagai hasil pengolahan
data. Keluaran dapat berupa hard-copy (ke
kertas), soft-copy(ke monitor), ataupun berupa suara.
Output yang dihasilkan
dari pemroses dapat digolongkan menjadi empat bentuk, yaitu tulisan (huruf,
angka, simbol khusus), image (dalam
bentuk grafik atau gambar), suara, dan bentuk lain yang dapat dibaca oleh mesin
(machine-readable form). Tiga golongan pertama adalah
output yang dapat digunakan langsung oleh manusia, sedangkan golongan terakhir
biasanya digunakan sebagai input untuk proses selanjutnya dari komputer.
Peralatan output dapat
berupa:
a.
Hard-copy device, yaitu alat yang
digunakan untuk mencetak tulisan dan image pada
media keras seperti kertas atau film. Sifatnya permanen dan lebih portable (dapat dilepas dari alat outputnya dan
dapat dibawa ke mana-mana). Alat yang umum digunakan untuk ini adalah printer,
plotter, dan alat microfilm.
b.
Soft-copy device, yaitu alat yang
digunakan untuk menampilkan tulisan dan imagepada media
lunak yang berupa sinyal elektronik. Misalnya video display, flat panel, dan
speaker.
c.
Drive device atau driver, yaitu alat yang digunakan untuk merekam simbol
dalam bentuk yang hanya dapat dibaca oleh mesin pada media seperti magnetic
disk atau magnetic tape. Alat ini berfungsi ganda, sebagai alat output dan juga
sebagai alat input.
Output bentuk pertama
sifatnya adalah permanen dan lebih portable (dapat
dilepas dari alat outputnya dan dapat dibawa ke mana-mana). Alat yang umum
digunakan untuk ini adalah printer, plotter, dan alat microfilm. Sedangkan
output bentuk kedua dapat berupavideo display, flat panel, dan speaker. Dan alat
output bentuk ketiga yang menggunakan media magnetic disk adalah disk drive, dan yang menggunakan media magnetic tapeadalah tape drive.
1)
Printer dan Plotter
Printer dan plotter
adalah jenis hard-copy device, karena keluaran
hasil proses dicetak di atas kertas. Printer memiliki berbagai macam bentuk dan
ukuran, serta ketajaman hasil cetak. Ukuran kertas yang dapat digunakan pun
beragam. Tetapi, untuk mencetak di atas kertas dengan ukuran yang sangat besar,
digunakanlah plotter.
2)
Monitor
Monitor adalah salah
satu jenis soft-copy device, karena
keluarannya adalah berupa signal elektronik, dalam hal ini berupa gambar yang
tampil di layar monitor. Gambar yang tampil adalah hasil pemrosesan data
ataupun informasi masukan. Monitor memiliki berbagai ukuran layar seperti
layaknya sebuah televisi. Tiap merek dan ukuran monitor memiliki tingkat
resolusi yang berbeda. Resolusi ini lah yang akan menentukan ketajaman gambar
yang dapat ditampilkan pada layar monitor. Jenis-jenis monitor saat ini sudah
sangat beragam, mulai dari bentuk yang besar dengan layar cembung, sampai
dengan bentuk yang tipis dengan layar datar (flat).
3)
Infocus
Infocus hampir sama
dengan monitor. Fungsinya adalah untuk menampilkan gambar/visual hasil
pemrosesan data. Hanya saja, infocus memerlukan obyek lain sebagai media
penerima pancaran singnal-signal gambar yang dipancarkan. Media penerima
tersebut sebaiknya memiliki permukaan datar dan berwarna putih (terang).
Biasanya yang
digunakan adalah dinding putih, whiteboard, ataupun
kain/layar putih yang dibentangkan.
0 komentar:
Posting Komentar